Bank Rakyat Tiongkok mengumumkan pemangkasan suku bunga, penurunan rasio cadangan, dan peluncuran alat pinjaman senilai k untuk menunjukkan tekad kuat dalam mendorong ekonomi.
Dalam konteks meningkatnya perang dagang antara AS dan China serta tekanan yang semakin besar pada pertumbuhan ekonomi, pemerintah Tiongkok akhirnya turun tangan untuk menyelamatkan pasar. Bank Rakyat Tiongkok dan otoritas pengawas keuangan mengadakan konferensi pers pada hari Rabu, mengumumkan serangkaian langkah pelonggaran, termasuk penurunan suku bunga, pengurangan rasio cadangan bank, serta peluncuran alat dukungan likuiditas dan pembiayaan dengan total nilai lebih dari 1,5 triliun yuan, berusaha untuk menghidupkan kembali permintaan domestik yang lemah dan kepercayaan pasar.
Penurunan suku bunga dan penurunan rasio cadangan secara bersamaan melepaskan lebih dari 1 k triliun likuiditas pasar.
Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Pan Gongsheng mengumumkan bahwa suku bunga reverse reposisi periode tujuh hari akan diturunkan sebesar 10 basis poin, dari 1,5% menjadi 1,4%. Penyesuaian ini diperkirakan akan mendorong penurunan suku bunga penawaran pasar pinjaman (LPR) secara bersamaan, yang selanjutnya akan mengurangi biaya pembiayaan untuk perusahaan dan individu.
Sementara itu, bank sentral juga memutuskan untuk menurunkan rasio cadangan wajib (RRR) institusi keuangan sebesar 5