Kisah orgasme dan kaos kaki dimulai pada tahun 2005. Saat itu, para ilmuwan dari Universitas Groningen di Belanda mengundang 13 pasangan heteroseksual berusia antara 19 hingga 49 tahun untuk memahami perubahan apa yang terjadi di otak manusia saat orgasme.



Untuk melakukan eksperimen ini, mereka memindai kepala salah satu pasangan, sementara pasangan lainnya mencoba membimbing pasangannya menuju orgasme dengan tangan. Untuk memastikan keberhasilan eksperimen, pencahayaan ruangan diredupkan dan suara yang mengganggu dihilangkan. Kemudian, subjek bertukar posisi dan mengulangi eksperimen.

Para ilmuwan ingin mengetahui bagian mana dari otak yang merespons orgasme Xing, dan mereka mensimulasikan orgasme xing. Mereka juga memperhatikan bahwa dinginnya ruangan membuat peserta sulit mencapai orgasme Xing—hanya 50% pasangan yang bisa mencapainya. Setelah itu, mereka memberi pasangan tersebut kaus kaki, dan hasilnya 80% pasangan sekarang dapat mencapai orgasme Xing.

Keterkaitan antara kaos kaki dan orgasme muncul begitu saja. Hasil ini mungkin diperoleh karena peningkatan aliran darah pada orang, tetapi tidak ada yang tahu dengan pasti: masalah ini belum diteliti lebih lanjut.

Beberapa orang menemukan bahwa kaus kaki dapat membantu mereka bersantai.
Xing mencintai memakai kaus kaki mungkin berkaitan dengan perasaan dan kenyamanan pribadi. Berikut adalah pandangan pengguna Reddit tentang hal ini:
Bagi sebagian orang, mengenakan kaus kaki di kulit telanjang terlihat kurang menarik.
Beberapa orang tidak mau melepas kaus kaki karena kakinya dingin dan tidak nyaman;
Beberapa orang khawatir tentang reaksi pasangan terhadap kaki yang dingin dan tumit yang kasar, jadi mereka lebih suka memakai kaus kaki saat berhubungan.
Profesor Gert Holsteg yang telah melakukan penelitian tentang pasangan yang mengenakan kaus kaki berpendapat bahwa wanita lebih mudah mencapai orgasme dalam keadaan nyaman dan tenang.

Terbukti bahwa jika kaki seseorang dingin, dia akan merasa tidak nyaman, tidak bisa bersantai, dan bahkan mungkin sulit mencapai orgasme. Dari sudut pandang ini, kaus kaki memang efektif, tetapi kuncinya tentu saja bukan pada kaus kaki itu sendiri, melainkan pada keseluruhan kenyamanan.

Pada tahun 2016, sekelompok peneliti dari Finlandia mengumumkan hasil dari survei nasional yang mereka lakukan selama bertahun-tahun. Para ilmuwan tertarik pada faktor-faktor apa yang mempengaruhi frekuensi orgasme wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa orgasme wanita yang sering terkait dengan faktor psikologis serta hubungan dengan pasangan: penting bagi wanita untuk merasa aman secara emosional, nyaman, terbuka, dan percaya diri. Jika kaus kaki, pakaian dalam, atau benda lainnya dapat berfungsi seperti itu, mengapa tidak?

Ahli seks Gigi Engel juga membahas tentang kenyamanan saat berhubungan seksual: "Jika seseorang memikirkan jari kaki yang dingin, itu akan mengalihkan perhatian. Sangat penting untuk merasa nyaman dan aman saat berhubungan seksual, dan kaki yang hangat adalah salah satu bagian dari kenyamanan ini."

Secara keseluruhan, kesimpulannya adalah sebagai berikut: kaus kaki dapat membantu beberapa orang untuk bersantai dan mencapai orgasme dalam proses cinta Xing, sementara orang lain tidak. Hal ini belum dikonfirmasi atau dibantah, dan perannya lebih terlihat pada aspek psikologis.
dan bukan pada tingkat fisiologis. # orgasme
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)