Intervensi politik memicu kekhawatiran pasar: kredibilitas data ekonomi dan independensi Bank Sentral menghadapi tantangan
Baru-baru ini, serangkaian perubahan personel tingkat tinggi memicu kekhawatiran pasar terhadap kredibilitas data ekonomi AS dan independensi Bank Sentral. Perubahan ini termasuk pemecatan mendadak kepala Biro Statistik Tenaga Kerja dan pengunduran diri seorang anggota dewan Federal Reserve lebih awal.
Tak lama setelah laporan pekerjaan terbaru dirilis, direktur Biro Statistik Tenaga Kerja dipecat. Keputusan ini dianggap sebagai intervensi langsung terhadap lembaga penting yang bertanggung jawab untuk merilis data pekerjaan dan inflasi. Beberapa analis menyatakan bahwa langkah ini dapat berdampak serius pada integritas sistem statistik Amerika Serikat.
Sementara itu, seorang anggota dewan Federal Reserve mengumumkan pengunduran diri beberapa bulan lebih awal. Keputusan ini memicu keraguan tentang independensi Federal Reserve dan mungkin mempercepat proses pemilihan ketua Federal Reserve yang berikutnya.
Perubahan ini telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan investor dan analis. Mereka percaya bahwa jika objektivitas data ekonomi dan independensi Bank Sentral terpengaruh oleh intervensi politik, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan modal global terhadap pasar AS, bahkan dapat menggoyahkan posisi "eksepsionalisme" AS.
Beberapa peserta pasar menyatakan bahwa jika mereka percaya data dimanipulasi untuk mendukung posisi pemerintah, Wall Street mungkin tidak lagi memperhatikan indikator ekonomi tersebut. Sementara itu, ada juga kekhawatiran bahwa ini mungkin menjadi laporan pekerjaan terakhir yang dapat diandalkan, yang akan berdampak negatif bagi semua pihak yang ingin memahami kondisi ekonomi.
Selain itu, beberapa analis menunjukkan bahwa jika akurasi data terganggu, itu akan menempatkan pasar dan Bank Sentral dalam posisi berbahaya. Bank Sentral mungkin harus lebih bergantung pada informasi yang dikumpulkan melalui saluran informal untuk merumuskan kebijakan.
Akhirnya, para ahli memperingatkan bahwa kekuatan dolar sebagian berasal dari otoritas dan independensi Bank Sentral. Jika dasar ini terancam, itu dapat menyebabkan penurunan nilai dolar secara signifikan.
Secara keseluruhan, serangkaian peristiwa ini memicu kekhawatiran serius di pasar terhadap data ekonomi AS dan proses pengambilan keputusan kebijakan moneter, yang dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan dan ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DaoGovernanceOfficer
· 08-09 19:31
*sigh* secara empiris, pemerintahan terpusat = kekacauan pasar. baca makalah saya tentang metrik ketergantungan protokol smh
Lihat AsliBalas0
MevShadowranger
· 08-09 19:22
Wah, data bisa dipalsukan.
Lihat AsliBalas0
0xTherapist
· 08-09 19:17
Semua sudah pergi, siapa yang masih percaya data-data ini?
Lihat AsliBalas0
SatoshiHeir
· 08-09 19:14
Perlu dicatat bahwa kelemahan dari yang disebut independensi ini justru membuktikan visi Satoshi Nakamoto dalam desain aset kripto pada masanya. Data on-chain tidak pernah berbohong, kebijakan moneter tidak dapat menjadi mainan para politisi? Aih...
Perubahan personel tingkat tinggi di AS memicu kekhawatiran pasar, data ekonomi dan independensi Bank Sentral dipertanyakan.
Intervensi politik memicu kekhawatiran pasar: kredibilitas data ekonomi dan independensi Bank Sentral menghadapi tantangan
Baru-baru ini, serangkaian perubahan personel tingkat tinggi memicu kekhawatiran pasar terhadap kredibilitas data ekonomi AS dan independensi Bank Sentral. Perubahan ini termasuk pemecatan mendadak kepala Biro Statistik Tenaga Kerja dan pengunduran diri seorang anggota dewan Federal Reserve lebih awal.
Tak lama setelah laporan pekerjaan terbaru dirilis, direktur Biro Statistik Tenaga Kerja dipecat. Keputusan ini dianggap sebagai intervensi langsung terhadap lembaga penting yang bertanggung jawab untuk merilis data pekerjaan dan inflasi. Beberapa analis menyatakan bahwa langkah ini dapat berdampak serius pada integritas sistem statistik Amerika Serikat.
Sementara itu, seorang anggota dewan Federal Reserve mengumumkan pengunduran diri beberapa bulan lebih awal. Keputusan ini memicu keraguan tentang independensi Federal Reserve dan mungkin mempercepat proses pemilihan ketua Federal Reserve yang berikutnya.
Perubahan ini telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan investor dan analis. Mereka percaya bahwa jika objektivitas data ekonomi dan independensi Bank Sentral terpengaruh oleh intervensi politik, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan modal global terhadap pasar AS, bahkan dapat menggoyahkan posisi "eksepsionalisme" AS.
Beberapa peserta pasar menyatakan bahwa jika mereka percaya data dimanipulasi untuk mendukung posisi pemerintah, Wall Street mungkin tidak lagi memperhatikan indikator ekonomi tersebut. Sementara itu, ada juga kekhawatiran bahwa ini mungkin menjadi laporan pekerjaan terakhir yang dapat diandalkan, yang akan berdampak negatif bagi semua pihak yang ingin memahami kondisi ekonomi.
Selain itu, beberapa analis menunjukkan bahwa jika akurasi data terganggu, itu akan menempatkan pasar dan Bank Sentral dalam posisi berbahaya. Bank Sentral mungkin harus lebih bergantung pada informasi yang dikumpulkan melalui saluran informal untuk merumuskan kebijakan.
Akhirnya, para ahli memperingatkan bahwa kekuatan dolar sebagian berasal dari otoritas dan independensi Bank Sentral. Jika dasar ini terancam, itu dapat menyebabkan penurunan nilai dolar secara signifikan.
Secara keseluruhan, serangkaian peristiwa ini memicu kekhawatiran serius di pasar terhadap data ekonomi AS dan proses pengambilan keputusan kebijakan moneter, yang dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan dan ekonomi global.