on-chain barter: membentuk kembali cara transaksi Aset Kripto
Di pasar Aset Kripto saat ini, sepertinya kita telah kehilangan kendali atas ritme industri. Stablecoin yang terikat dengan dolar mendominasi likuiditas pasar, membuat token asli kripto sulit untuk berfungsi sebagai alat tukar umum. Keadaan ini berasal dari dilema likuiditas jangka panjang.
Likuiditas selalu menjadi kebutuhan inti pasar. Sejak dahulu kala, manusia terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas pasar. Munculnya mata uang adalah untuk menyelesaikan masalah likuiditas. Namun, munculnya teknologi blockchain memberikan kita kesempatan untuk memikirkan kembali masalah likuiditas.
Pertukaran terdesentralisasi ( DEX ) telah melakukan upaya besar untuk mengatasi masalah likuiditas on-chain. Dari model pembuat pasar otomatis ( AMM ) Uniswap, hingga optimisasi perdagangan stablecoin Curve, dan munculnya kolam pembuat pasar profesional ( PMM ), DEX terus berevolusi untuk menyediakan likuiditas yang lebih baik. Pada saat yang sama, pengelolaan nilai maksimum yang dapat diekstrak ( MEV ) juga menjadi isu penting.
Seiring dengan likuiditas token yang terdistribusi di berbagai blockchain dan protokol, lapisan agregasi dan mekanisme lelang massal muncul. Inovasi ini memperkenalkan mekanisme pasar baru, mengurangi batasan likuiditas, dan juga menciptakan kondisi untuk kembalinya perdagangan barter.
Munculnya mekanisme lelang massal menandai tonggak penting dalam perkembangan DEX. Ini tidak hanya dapat mengelola MEV secara efektif, tetapi juga membuka hambatan likuiditas antar rantai dan on-chain serta off-chain. Yang lebih penting, ini memberikan dasar teknis untuk kebangkitan perdagangan barter.
Kembalinya perdagangan barter mewakili sebuah revolusi. Ini memungkinkan kita untuk melepaskan diri dari batasan likuiditas yang dikenakan oleh dolar dalam konteks umum, dan mengambil kembali kendali atas ritme pasar. Ini bukan hanya kembalinya pada ideal awal Aset Kripto, tetapi juga kunci bagi DEX untuk melampaui bursa terpusat.
Meskipun saat ini pasar umumnya mengalami kebingungan, selama teknologi terus berkembang, kita tidak perlu khawatir. Perkembangan DEX menunjukkan bahwa melalui inovasi yang terus menerus, kita pada akhirnya akan mencapai visi keuangan terdesentralisasi yang indah. Bagi semua pembangun yang tetap berpegang pada ideal, masa depan tetap cerah.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Bagikan
Komentar
0/400
LiquiditySurfer
· 15jam yang lalu
Likuiditas才是关键
Lihat AsliBalas0
Web3Educator
· 20jam yang lalu
DEX memimpin inovasi
Lihat AsliBalas0
CryingOldWallet
· 20jam yang lalu
DEX telah menjadi tren besar
Lihat AsliBalas0
RektRecovery
· 20jam yang lalu
Membaca protokol desentralisasi yang ada sangat penting.
Perdagangan On-chain: Inovasi DEX Memimpin Paradigma Baru Perdagangan Aset Kripto
on-chain barter: membentuk kembali cara transaksi Aset Kripto
Di pasar Aset Kripto saat ini, sepertinya kita telah kehilangan kendali atas ritme industri. Stablecoin yang terikat dengan dolar mendominasi likuiditas pasar, membuat token asli kripto sulit untuk berfungsi sebagai alat tukar umum. Keadaan ini berasal dari dilema likuiditas jangka panjang.
Likuiditas selalu menjadi kebutuhan inti pasar. Sejak dahulu kala, manusia terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas pasar. Munculnya mata uang adalah untuk menyelesaikan masalah likuiditas. Namun, munculnya teknologi blockchain memberikan kita kesempatan untuk memikirkan kembali masalah likuiditas.
Pertukaran terdesentralisasi ( DEX ) telah melakukan upaya besar untuk mengatasi masalah likuiditas on-chain. Dari model pembuat pasar otomatis ( AMM ) Uniswap, hingga optimisasi perdagangan stablecoin Curve, dan munculnya kolam pembuat pasar profesional ( PMM ), DEX terus berevolusi untuk menyediakan likuiditas yang lebih baik. Pada saat yang sama, pengelolaan nilai maksimum yang dapat diekstrak ( MEV ) juga menjadi isu penting.
Seiring dengan likuiditas token yang terdistribusi di berbagai blockchain dan protokol, lapisan agregasi dan mekanisme lelang massal muncul. Inovasi ini memperkenalkan mekanisme pasar baru, mengurangi batasan likuiditas, dan juga menciptakan kondisi untuk kembalinya perdagangan barter.
Munculnya mekanisme lelang massal menandai tonggak penting dalam perkembangan DEX. Ini tidak hanya dapat mengelola MEV secara efektif, tetapi juga membuka hambatan likuiditas antar rantai dan on-chain serta off-chain. Yang lebih penting, ini memberikan dasar teknis untuk kebangkitan perdagangan barter.
Kembalinya perdagangan barter mewakili sebuah revolusi. Ini memungkinkan kita untuk melepaskan diri dari batasan likuiditas yang dikenakan oleh dolar dalam konteks umum, dan mengambil kembali kendali atas ritme pasar. Ini bukan hanya kembalinya pada ideal awal Aset Kripto, tetapi juga kunci bagi DEX untuk melampaui bursa terpusat.
Meskipun saat ini pasar umumnya mengalami kebingungan, selama teknologi terus berkembang, kita tidak perlu khawatir. Perkembangan DEX menunjukkan bahwa melalui inovasi yang terus menerus, kita pada akhirnya akan mencapai visi keuangan terdesentralisasi yang indah. Bagi semua pembangun yang tetap berpegang pada ideal, masa depan tetap cerah.