Dalam pasar Bitcoin, indikator pendapatan penambang selalu dianggap sebagai referensi penting untuk memprediksi arah pasar. Baru-baru ini, indikator tersebut kembali menarik perhatian investor.
Merefleksikan sejarah, setelah munculnya golden cross gelombang kedua indikator ini pada tahun 2016, pasar Bitcoin membutuhkan waktu 355 hari untuk mencapai puncak bull market 2017. Pola yang sama muncul lagi pada tahun 2020, setelah golden cross indikator terjadi 365 hari kemudian, Bitcoin mencapai puncaknya yang baru pada tahun 2021.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 2024, indikator yang banyak diperhatikan ini kembali menunjukkan pola golden cross gelombang kedua. Hingga saat ini, sudah 241 hari sejak sinyal ini muncul. Fenomena ini memicu diskusi hangat di pasar tentang kemungkinan gelombang bull market yang baru.
Dalam grafik analisis teknis, garis hitam mewakili pergerakan harga Bitcoin, garis oranye menunjukkan rata-rata pergerakan 30 hari dari total pendapatan dolar penambang Bitcoin, sementara garis biru mewakili rata-rata pergerakan 365 hari. Persilangan dan pergerakan indikator ini memberikan wawasan pasar yang kaya bagi analis.
Perlu dicatat bahwa total pendapatan penambang terdiri dari dua bagian utama: hadiah Bitcoin yang diperoleh dari penambangan harian, serta biaya transfer on-chain yang diperoleh dari memproses transaksi jaringan. Perubahan dalam kedua bagian pendapatan ini secara langsung mencerminkan tingkat aktivitas jaringan dan permintaan pasar.
Namun, investor juga harus tetap berhati-hati saat merujuk pada data ini. Meskipun pola sejarah menunjukkan adanya kesamaan, kompleksitas lingkungan pasar berarti bahwa kinerja masa lalu tidak dapat sepenuhnya memprediksi pergerakan di masa depan. Faktor lain seperti lingkungan ekonomi makro, perubahan kebijakan regulasi, dan lain-lain, dapat memiliki dampak signifikan pada pasar Bitcoin.
Seiring berjalannya waktu, para pelaku pasar akan mengamati dengan cermat perkembangan selanjutnya dari indikator ini, serta apakah indikator ini dapat kembali memprediksi dengan akurat datangnya siklus bull market Bitcoin yang baru. Bagaimanapun juga, kinerja indikator ini tidak diragukan lagi menambah dimensi menarik bagi analisis pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam pasar Bitcoin, indikator pendapatan penambang selalu dianggap sebagai referensi penting untuk memprediksi arah pasar. Baru-baru ini, indikator tersebut kembali menarik perhatian investor.
Merefleksikan sejarah, setelah munculnya golden cross gelombang kedua indikator ini pada tahun 2016, pasar Bitcoin membutuhkan waktu 355 hari untuk mencapai puncak bull market 2017. Pola yang sama muncul lagi pada tahun 2020, setelah golden cross indikator terjadi 365 hari kemudian, Bitcoin mencapai puncaknya yang baru pada tahun 2021.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 2024, indikator yang banyak diperhatikan ini kembali menunjukkan pola golden cross gelombang kedua. Hingga saat ini, sudah 241 hari sejak sinyal ini muncul. Fenomena ini memicu diskusi hangat di pasar tentang kemungkinan gelombang bull market yang baru.
Dalam grafik analisis teknis, garis hitam mewakili pergerakan harga Bitcoin, garis oranye menunjukkan rata-rata pergerakan 30 hari dari total pendapatan dolar penambang Bitcoin, sementara garis biru mewakili rata-rata pergerakan 365 hari. Persilangan dan pergerakan indikator ini memberikan wawasan pasar yang kaya bagi analis.
Perlu dicatat bahwa total pendapatan penambang terdiri dari dua bagian utama: hadiah Bitcoin yang diperoleh dari penambangan harian, serta biaya transfer on-chain yang diperoleh dari memproses transaksi jaringan. Perubahan dalam kedua bagian pendapatan ini secara langsung mencerminkan tingkat aktivitas jaringan dan permintaan pasar.
Namun, investor juga harus tetap berhati-hati saat merujuk pada data ini. Meskipun pola sejarah menunjukkan adanya kesamaan, kompleksitas lingkungan pasar berarti bahwa kinerja masa lalu tidak dapat sepenuhnya memprediksi pergerakan di masa depan. Faktor lain seperti lingkungan ekonomi makro, perubahan kebijakan regulasi, dan lain-lain, dapat memiliki dampak signifikan pada pasar Bitcoin.
Seiring berjalannya waktu, para pelaku pasar akan mengamati dengan cermat perkembangan selanjutnya dari indikator ini, serta apakah indikator ini dapat kembali memprediksi dengan akurat datangnya siklus bull market Bitcoin yang baru. Bagaimanapun juga, kinerja indikator ini tidak diragukan lagi menambah dimensi menarik bagi analisis pasar.