AI dan Blockchain: Keseimbangan Produktivitas dan Hubungan Produksi di Masa Depan
Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dapat memicu revolusi teknologi kelima. Sebagai perwakilan produktivitas, AI diharapkan dapat mencapai kecerdasan buatan umum dalam 20 tahun ke depan, secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi. Sementara itu, teknologi Blockchain sebagai perwakilan hubungan produksi baru, dapat memberikan batasan dan norma yang diperlukan bagi perkembangan AI.
Waktu kelahiran teknologi AI dan blockchain sangat dekat. Pada tahun 2007, Geoffrey Hinton menerbitkan makalah yang meletakkan dasar untuk pembelajaran mendalam; pada tahun 2008, Satoshi Nakamoto merilis buku putih Bitcoin, yang memulai teknologi blockchain. Kebetulan waktu ini tampaknya menunjuk pada hubungan erat antara kedua teknologi di masa depan.
Karakteristik desentralisasi teknologi Blockchain, kontrak pintar, dan pemerintahan DAO, membuatnya diharapkan menjadi alat yang efektif untuk membatasi perkembangan AI. Buku besar desentralisasi menjamin transparansi data, kontrak pintar mewujudkan sistem kontrak yang otomatis, sedangkan DAO memberikan bentuk organisasi baru untuk partisipasi manusia dalam pemerintahan AI.
Dari sudut pandang sejarah, perkembangan yang seimbang antara produktivitas dan hubungan produksi sangat penting bagi kemajuan masyarakat. Revolusi Industri dapat berkembang dengan baik pada abad ke-18 karena penyempurnaan sistem perdagangan selama dua abad sebelumnya. Sebaliknya, kebijakan penutupan Tiongkok pada masa Dinasti Ming dan Qing membatasi perkembangan hubungan produksi, yang mengakibatkan kesenjangan yang terus melebar dengan Barat.
Saat ini, kita berada di era di mana teknologi berkembang pesat tetapi hubungan sosialnya kompleks. Kemajuan teknologi AI telah membawa peningkatan besar dalam produktivitas, tetapi juga menimbulkan berbagai kekhawatiran etika dan keamanan. Dalam situasi ini, bagaimana membangun hubungan produksi yang sesuai dengan era AI menjadi masalah penting yang perlu segera diselesaikan. Kemunculan teknologi Blockchain memberikan kita pemikiran baru, mungkin dapat membangun keseimbangan baru antara AI dan masyarakat manusia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Bagikan
Komentar
0/400
SerumSurfer
· 9jam yang lalu
Sungguh keterlaluan, terlalu banyak berpikir.
Lihat AsliBalas0
NotSatoshi
· 9jam yang lalu
Sudah mulai menunjukkan suka berkhayal lagi ya
Lihat AsliBalas0
HackerWhoCares
· 9jam yang lalu
Apakah masih bermain dengan konsep? Apakah menghasilkan uang masih perlu sesulit ini?
AI dan Blockchain: Keseimbangan Baru antara Produktivitas dan Hubungan Produksi di Masa Depan
AI dan Blockchain: Keseimbangan Produktivitas dan Hubungan Produksi di Masa Depan
Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dapat memicu revolusi teknologi kelima. Sebagai perwakilan produktivitas, AI diharapkan dapat mencapai kecerdasan buatan umum dalam 20 tahun ke depan, secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi. Sementara itu, teknologi Blockchain sebagai perwakilan hubungan produksi baru, dapat memberikan batasan dan norma yang diperlukan bagi perkembangan AI.
Waktu kelahiran teknologi AI dan blockchain sangat dekat. Pada tahun 2007, Geoffrey Hinton menerbitkan makalah yang meletakkan dasar untuk pembelajaran mendalam; pada tahun 2008, Satoshi Nakamoto merilis buku putih Bitcoin, yang memulai teknologi blockchain. Kebetulan waktu ini tampaknya menunjuk pada hubungan erat antara kedua teknologi di masa depan.
Karakteristik desentralisasi teknologi Blockchain, kontrak pintar, dan pemerintahan DAO, membuatnya diharapkan menjadi alat yang efektif untuk membatasi perkembangan AI. Buku besar desentralisasi menjamin transparansi data, kontrak pintar mewujudkan sistem kontrak yang otomatis, sedangkan DAO memberikan bentuk organisasi baru untuk partisipasi manusia dalam pemerintahan AI.
Dari sudut pandang sejarah, perkembangan yang seimbang antara produktivitas dan hubungan produksi sangat penting bagi kemajuan masyarakat. Revolusi Industri dapat berkembang dengan baik pada abad ke-18 karena penyempurnaan sistem perdagangan selama dua abad sebelumnya. Sebaliknya, kebijakan penutupan Tiongkok pada masa Dinasti Ming dan Qing membatasi perkembangan hubungan produksi, yang mengakibatkan kesenjangan yang terus melebar dengan Barat.
Saat ini, kita berada di era di mana teknologi berkembang pesat tetapi hubungan sosialnya kompleks. Kemajuan teknologi AI telah membawa peningkatan besar dalam produktivitas, tetapi juga menimbulkan berbagai kekhawatiran etika dan keamanan. Dalam situasi ini, bagaimana membangun hubungan produksi yang sesuai dengan era AI menjadi masalah penting yang perlu segera diselesaikan. Kemunculan teknologi Blockchain memberikan kita pemikiran baru, mungkin dapat membangun keseimbangan baru antara AI dan masyarakat manusia.