Seiring dengan perkembangan pesat pasar aset kripto, Bitcoin kembali menjadi sorotan. Data terbaru menunjukkan bahwa total kapitalisasi pasar Bitcoin telah melampaui New Taiwan Dollar, melompat ke posisi mata uang terbesar ke-11 di dunia. Peristiwa bersejarah ini tidak hanya menyoroti pentingnya Bitcoin sebagai aset digital, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam sistem TradFi.

Perlu dicatat bahwa saat harga Bitcoin mencapai puncaknya lebih dari 110.000 dolar tahun lalu, kapitalisasi pasarnya sempat masuk ke jajaran lima besar mata uang global. Kini, meskipun harga Bitcoin mencapai rekor baru, peringkat mata uang globalnya justru mengalami penurunan. Fenomena ini mengungkapkan tren penting: ekonomi utama di dunia telah secara signifikan meningkatkan pasokan mata uang dalam lebih dari enam bulan terakhir.

Peningkatan pasokan mata uang ini mungkin merupakan strategi bank sentral di berbagai negara untuk menghadapi tantangan ekonomi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi dan devaluasi mata uang. Dalam konteks ini, Bitcoin sebagai aset digital terdesentralisasi, semakin menarik perhatian banyak investor.

Namun, kita juga perlu menyadari bahwa volatilitas tinggi di pasar aset kripto dan ketidakpastian regulasi tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan secara hati-hati oleh para investor. Meskipun peringkat kapitalisasi pasar Bitcoin cukup mencolok, peran jangka panjangnya dalam sistem keuangan global masih perlu diamati dan didiskusikan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, terobosan baru dalam kapitalisasi pasar Bitcoin ini tidak hanya mencerminkan tren kenaikan aset digital, tetapi juga memberikan kita perspektif baru untuk melihat kebijakan moneter global dan inovasi keuangan.