Pemerintah Selandia Baru baru-baru ini mengumumkan keputusan penting yang bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah AML dan pendanaan terorisme. Inti dari kebijakan baru ini mencakup dua poin kunci: melarang sepenuhnya penggunaan mesin ATM Aset Kripto, serta menetapkan batas maksimum sebesar 5.000 dolar untuk transfer uang tunai internasional.
Langkah ini merupakan bagian dari reformasi komprehensif yang diambil oleh pemerintah Selandia Baru untuk membatasi aliran dana ilegal dan kejahatan keuangan. Asisten Menteri Kehakiman Selandia Baru, Nicole McKee, menjelaskan kebijakan ini dalam pernyataan terbarunya. Dia menekankan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan keuangan yang lebih aman dan transparan.
Keputusan untuk melarang mesin ATM Aset Kripto dapat memiliki dampak signifikan pada pasar Aset Kripto. Mesin-mesin ini biasanya dianggap sebagai jembatan antara Aset Kripto dan sistem keuangan tradisional, dan hilangnya mesin ini dapat mengubah cara orang mendapatkan dan menggunakan aset digital.
Pada saat yang sama, pembatasan terhadap transfer uang tunai internasional juga mencerminkan kekhawatiran pemerintah tentang aliran dana lintas batas. Langkah ini mungkin akan mempengaruhi individu dan perusahaan yang bergantung pada remitansi internasional, tetapi juga dapat membantu mengurangi kegiatan pencucian uang lintas batas yang besar.
Penerapan kebijakan ini tidak diragukan lagi akan membawa perubahan pada ekosistem keuangan Selandia Baru. Di satu sisi, ini mungkin akan meningkatkan transparansi dan keterlacakan transaksi keuangan; di sisi lain, ini juga mungkin akan memberikan beberapa ketidaknyamanan bagi pengguna Aset Kripto yang sah dan kegiatan bisnis internasional.
Dengan diterapkannya langkah-langkah ini, kita dapat mengharapkan bahwa lingkungan regulasi keuangan Selandia Baru akan menjadi lebih ketat. Ini juga mungkin menjadi referensi bagi negara lain dalam merumuskan kebijakan serupa. Di masa depan, bagaimana mencapai keseimbangan antara memerangi kejahatan keuangan dan melindungi aktivitas keuangan yang sah akan menjadi tantangan penting yang dihadapi oleh pemerintah di berbagai negara.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
10 Suka
Hadiah
10
7
Bagikan
Komentar
0/400
RugResistant
· 07-12 05:56
Jadi, mereka membatasi kita dengan cara baru lagi.
Lihat AsliBalas0
MetaLord420
· 07-11 19:22
Hah, satu lagi kapitulasi.
Lihat AsliBalas0
¯\_(ツ)_/¯
· 07-09 08:50
Apa yang sedang dimainkan? Regulasi masih bisa mengendalikan dunia kripto?
Lihat AsliBalas0
SmartContractRebel
· 07-09 08:49
Satu lagi yang ingin mengatur dunia kripto!
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterXM
· 07-09 08:46
New Zealand kali ini memang tidak berperikemanusiaan
Lihat AsliBalas0
JustHereForMemes
· 07-09 08:43
Tidak mengerti apa yang disebut manajemen, saat menghadapi masalah langsung melarang.
Lihat AsliBalas0
HalfBuddhaMoney
· 07-09 08:36
Apakah mereka datang untuk mengawasi lagi?? Kebebasan begitu menakutkan di mata mereka?
Pemerintah Selandia Baru baru-baru ini mengumumkan keputusan penting yang bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah AML dan pendanaan terorisme. Inti dari kebijakan baru ini mencakup dua poin kunci: melarang sepenuhnya penggunaan mesin ATM Aset Kripto, serta menetapkan batas maksimum sebesar 5.000 dolar untuk transfer uang tunai internasional.
Langkah ini merupakan bagian dari reformasi komprehensif yang diambil oleh pemerintah Selandia Baru untuk membatasi aliran dana ilegal dan kejahatan keuangan. Asisten Menteri Kehakiman Selandia Baru, Nicole McKee, menjelaskan kebijakan ini dalam pernyataan terbarunya. Dia menekankan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan keuangan yang lebih aman dan transparan.
Keputusan untuk melarang mesin ATM Aset Kripto dapat memiliki dampak signifikan pada pasar Aset Kripto. Mesin-mesin ini biasanya dianggap sebagai jembatan antara Aset Kripto dan sistem keuangan tradisional, dan hilangnya mesin ini dapat mengubah cara orang mendapatkan dan menggunakan aset digital.
Pada saat yang sama, pembatasan terhadap transfer uang tunai internasional juga mencerminkan kekhawatiran pemerintah tentang aliran dana lintas batas. Langkah ini mungkin akan mempengaruhi individu dan perusahaan yang bergantung pada remitansi internasional, tetapi juga dapat membantu mengurangi kegiatan pencucian uang lintas batas yang besar.
Penerapan kebijakan ini tidak diragukan lagi akan membawa perubahan pada ekosistem keuangan Selandia Baru. Di satu sisi, ini mungkin akan meningkatkan transparansi dan keterlacakan transaksi keuangan; di sisi lain, ini juga mungkin akan memberikan beberapa ketidaknyamanan bagi pengguna Aset Kripto yang sah dan kegiatan bisnis internasional.
Dengan diterapkannya langkah-langkah ini, kita dapat mengharapkan bahwa lingkungan regulasi keuangan Selandia Baru akan menjadi lebih ketat. Ini juga mungkin menjadi referensi bagi negara lain dalam merumuskan kebijakan serupa. Di masa depan, bagaimana mencapai keseimbangan antara memerangi kejahatan keuangan dan melindungi aktivitas keuangan yang sah akan menjadi tantangan penting yang dihadapi oleh pemerintah di berbagai negara.