Merlin Chain: Evolusi dari sidechain Bitcoin ke ZK layer2

Baru-baru ini, sebuah laporan analisis yang mengulas transisi sistematik Merlin dari sidechain Bitcoin menuju Bitcoin ZK layer2 menarik perhatian industri. Menggabungkan laporan ini dan pemahaman pribadi, kita dapat merangkum beberapa poin kunci berikut:

Perkembangan Merlin Chain bisa dibilang mengikuti arus, setiap langkahnya mengejutkan. Berkat fondasi komunitas yang besar yang dibawa oleh proyek seperti BRC-20, BRC-420, Blue Box, dan Bitmap Game, Merlin Chain memilih jalur teknologi yang terus mengintegrasi dan berinovasi. Pilihan ini sebenarnya juga merupakan pilihan yang terpaksa.

Alasannya adalah, jaringan Bitcoin itu sendiri memiliki "kekurangan" dasar dalam hal ketersediaan data (DA) dan kemampuan Turing dari kontrak pintar (SC). Hal ini menyebabkan ekosistem Bitcoin meskipun banyak proyek inovatif muncul dalam lebih dari setahun terakhir, tetapi sebagian besar belum sepenuhnya terimplementasi. Dalam konteks ini, strategi Merlin Chain adalah untuk memanfaatkan keunggulan berbagai teknologi dan terus memperbaiki kerangka teknologinya sendiri.

Menurut laporan, Merlin Chain awalnya mengadopsi arsitektur sidechain murni, dibangun berdasarkan layanan CDK RaaS dari suatu perusahaan, yang pada dasarnya adalah rantai dengan arsitektur Validium. Ini berarti bahwa data transaksi di rantai sepenuhnya disimpan di luar rantai, hanya membagikan bukti validitas ke L1, sementara jaringan utama L1 tidak dapat memverifikasi akurasi data L2. Selain itu, data asli dari arsitektur Validium ini disimpan di database lokal, dan Dewan Ketersediaan Data (DAC) bertanggung jawab untuk memperoleh, mengurutkan, dan memverifikasi data.

Jelas, arsitektur ini membutuhkan "kepercayaan" yang cukup terhadap rantai itu sendiri sebagai prasyarat, sehingga sulit untuk mencapai skala besar. Dalam ekosistem layer2 Ethereum, Validium akhirnya digantikan oleh Rollup, dan ini juga disebabkan oleh alasan tersebut.

Untuk memperbaiki kekurangan mendasar ini, Merlin melakukan peningkatan iteratif dari dua aspek:

Pertama, Merlin bekerja sama dengan BTCOS untuk menyempurnakan jembatan lintas rantai Native dan masalah verifikasi data L2 di jaringan utama Bitcoin. BTCOS membangun mesin virtual Proof yang dapat diverifikasi - BitSNARK berdasarkan kerangka ZK, dan menggabungkannya dengan jembatan lintas rantai Grail Bridge untuk memperbarui transfer aset dan perubahan status L2. Selama seluruh proses, jaringan perantara ZK bertanggung jawab untuk menyinkronkan status antara L2 dan jaringan utama, dan akhirnya mencapai interaksi yang dapat dipercaya melalui penguncian waktu aset jaringan utama dan mekanisme tantangan BitVM.

Kedua, Merlin bekerja sama dengan Nubit untuk membangun kemampuan ketersediaan data yang dapat diverifikasi (DA). Logika dasarnya adalah: menerapkan node penuh di luar rantai untuk menyinkronkan semua data status BTC dan membuktikan perubahan data status, serta melakukan verifikasi status dan konfirmasi Finality melalui node ringan yang diterapkan di jaringan utama BTC. Langkah ini meningkatkan masalah ketidakjelasan dan ketidakverifikasian yang ada sebelumnya pada DAS di luar rantai, memperkuat kemampuan DA yang diperlukan (yang masih dalam pengembangan).

Akhirnya, tujuan Merlin Chain adalah menjadi jaringan Bitcoin ZK-Rollup. Jaringan ini terdiri dari komponen seperti Node, zkProver, Database, dan lainnya, serta melalui jaringan oracle terdesentralisasi yang diindeks dengan protokol serupa Ordinals, menjadikannya sebagai layer2 Bitcoin kompatibel EVM yang seimbang dalam peningkatan aspek desentralisasi (penyebaran node tanpa izin), transparansi (aksesibilitas data publik), dan verifikasi (jaringan utama dapat memverifikasi status data L2 dan memiliki mekanisme tantangan untuk menjamin).

Proses evolusi ini menunjukkan eksplorasi dan inovasi yang terus menerus dari Merlin Chain dalam jalur teknisnya, memberikan kemungkinan baru untuk pengembangan ekosistem Bitcoin.