Mari kita analisis perkembangan peristiwa pasar ini.

Pertama, KOGE dan ZKJ dua aset digital telah membentuk kolam likuiditas dua koin, yang menghasilkan pasangan perdagangan KOGE/ZKJ. Pasangan perdagangan ini kemudian dibuka untuk berbagai institusi perdagangan, memungkinkan aktivitas perdagangan skala besar.

Sumber masalah terletak pada kedalaman kolam likuiditas antara KOGE, BNB, dan USDT yang tidak mencukupi. Ketika pemegang besar ingin keluar dari pasar, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat mengonversi KOGE secara efisien menjadi aset utama.

Menghadapi situasi ini, para pemegang hanya dapat mengambil strategi tidak langsung: pertama-tama mengonversi KOGE menjadi ZKJ, lalu menjual ZKJ untuk mendapatkan BNB atau USDT. Reaksi berantai ini memicu penurunan bersama kedua aset.

Pada tahap awal, penurunan harga tidak terlalu tajam, tetapi seiring semakin banyak investor mencoba untuk keluar, suasana panik menyebar, yang akhirnya menyebabkan keruntuhan pasar. Kasus ini dengan jelas menunjukkan risiko sistemik yang mungkin ditimbulkan oleh desain likuiditas yang tidak masuk akal di pasar kripto, serta bagaimana mekanisme keterkaitan harga antar aset beroperasi di bawah tekanan.